Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja 2014. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja 2014. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Agustus 2014

7 Gereja Disegel Paksa di Cianjur, Pihak Gereja Lapor Komnas HAM

- 0 komentar
Jakarta - Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur yang menyegel dan menutup paksa tujuh Gereja ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).



“Kami melaporkan sikap Pemda Kabupaten Cianjur ke Komnas HAM perihal upaya penyegelan tujuh Gereja di Cianjur,” kata Ketua Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Pendeta Oferlin Hia, Senin (2/6).



Dalam melakukan pelaporan, pihak gereja akan membawa sejumlah barang bukti penyegelan sepihak berupa surat penyegelan yang dikirimkan Pemda Cianjur. Surat-surat penyegelan bahkan juga diterima dari kelurahan, kecamatan, hingga Kesbangpol Kabupaten Cianjur.



“Kami hanya ingin menyampaikan hak-hak kami sebagai warga negara. Jelas negara telah mengabaikan hak kami dalam beribadah,” ucap Oferlin. 

baca juga : Gereja Disegel, Ratusan Umat HKBP Beribadah Di Kantor Walikota Jambi



Pemda Cianjur beralasan, gereja yang disegel tidak mendapat ijin SKB dua menteri yang baru disahkan pada 2006 tersebut. Padahal, Oferlin menuturkan, ada sebuah gereja yang ikut disegel, yang telah berdiri sejak 1977 dan mendapat surat perpanjangan izin dari pemerintah setempat.

"Kita di Cianjur tujuh gereja yang ditutup. Pemerintah tanyakan legal hukum tentang ibadah, tapi kan yang dimaksud bukan baru. Sebelum adanya SKB dua menteri tentang rumah ibadah, tidak ada masalah soal izin bupati. Sedangkan gereja sudah berdiri lama dengan surat lengkap," kata Oferlin kepada wartawan di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).


Ketujuh gereja itu ditutup oleh pemerintah sejak 8 Desember 2013 sampai 6 Februari 2014. Tujuh gereja yang disegel yaitu :


1. Gereja Pentakosta di Indo Ciranjang
2. Gereja Gerakan Pentakosta Ciranjang
3. Gereja Kristen Perjanjian Baru
4. Gereja Gerakan Pentakosta Betlehem
5. Gereja Betel Indo
6. Gereja Injil Seutuh Internasional
7. Gereja Sidang Jemaat Allah



Penyegelan gereja-gereja di Indonesia sudah semakin meluas, bahkan sampai sekarang kasus penutupan gereja tersebut masih berlangsung, seperti kasus GKI Yasmin. Satu pertanyaan yang patut dipikirkan, apakah Indonesia masih menjadi negara multi agama yang mendukung hak-hak warganya untuk beribadah?
Sumber :
1. disini
2. disini
3. disini
[Continue reading...]

Kamis, 18 Februari 2016

Surat martir: Gereja-gereja di Provinsi Zhejiang dibongkar paksa pemerintah

- 0 komentar


Sekurangnya empat anggota jemaat terluka parah dalam sebuah insiden di Gereja Keselamatan Shuitou di Distrik Pingyang, Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Dua di antaranya telah dirujuk ke rumah sakit provinsi, demikian dilaporkan Persecution.org (21/7).

Sekitar 400 anggota polisi mencoba menurunkan salib gereja, yang pada hari peristiwa itu, 21 Juli, telah dijaga jemaat selama 32 hari.

Selama satu jam pihak kepolisian menggunakan tongkat besi untuk membubarkan jemaat, namun tidak berhasil. 

Sekitar 1000 anggota jemaat telah membentuk blokade manusia untuk melindungi gereja dari pembongkaran paksa pihak pemerintah.

Menurut laporan itu lebih dari 360 gereja telah mengalami pembongkaran, baik sebagian maupun keseluruhan, dalam operasi pemerintah yang disebut “pembongkaran atau penertiban bangunan ilegal” di Provinsi Zhejiang yang terus berlanjut.

Pendeta Gereja Keselamatan Zhan Yingsheng telah mengirimkan surat pengunduran diri dari posisinya kepada Gereja Protestan Cina (Three Self-Patriotic Movement) dan menuliskan surat wasiatnya setelah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang martir.

Surat Pdt. Zhan Yingsheng berikut ini diterjemahkan dari terjemahan bahasa Inggris yang dimuat 

ChinaAid.org:

Nama saya Zhan Yingsheng, dan saya seorang dari etnis Han. Saya lahir pada tanggal 16 Juni 1971. Saya seorang Kristen dan seorang mahasiswa jurusan Alkitab di Sekolah Teologi Zhejiang. Pikiran saya masih sangat jernih ketika menuliskan hal berikut ini. Ketika Anda membacanya, Anda beruntung menjadi salah satu saksi.


Pertama-tama, saya ingin menyatakan bahwa apa yang saya lakukan sekarang adalah bukan untuk membuat pertunjukan atau mencoba untuk mendapatkan pemberitaan. 

Sebaliknya, saya melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Namun, untuk teman-teman dan kerabat saya, yakinlah bahwa karena keyakinan Kristen saya, saya tidak akan memilih bunuh diri. 

Jika di hari-hari ini Anda mendengar bahwa saya telah dipanggil ke surga, itu mungkin berarti saya cukup beruntung untuk bergabung dengan barisan para martir (Rasul Yesus yaitu Paulus mengingatkan kita bahwa ada bersama Kristus adalah jauh lebih baik).


Alasan yang paling penting untuk ini adalah bahwa saya telah melihat saudara-saudari dari gereja-gereja di berbagai bagian provinsi Zhejiang menjadi panik di tengah-tengah badai pembongkaran ilegal terhadap salib-salib [yang dilakukan] oleh beberapa instansi pemerintah. 

Untuk berpegang pada iman mereka, saudara-saudari [umat Kristen] menjaga salib mereka, yang bukan bangunan ilegal. 

Mereka telah menjaga salib-salib itu selama lebih dari 20 hari di berbagai gereja, dan untuk sebagian orang sampai sudah lebih dari satu bulan. 

Banyak saudara-saudari ini bekerja di perusahaan besar, real estate dan beberapa dari mereka mencari nafkah dengan menjaga sebuah toko kecil, dan mereka menjaga salib-salib ini lepas dari ancaman terang-terangan yang datang dari pejabat pemerintah.


Di Cina, negara yang seharusnya berada di bawah aturan hukum, beberapa pejabat pemerintah menempatkan kehendak mereka di atas hukum. 

Sementara itu, bawahan mereka, dalam rangka untuk mendapatkan promosi untuk “kinerja” mereka, telah mengabaikan hukum dan disiplin, dan menginjak-injak iman Kristen. 

Mereka bersaing satu sama lain dalam jumlah dan kecepatan penghancuran [gereja-gereja] sehingga mereka dapat memenangkan hadiah. 

Setiap kali saya melihat ini, hati saya berdarah. Itulah mengapa saya telah memutuskan hari ini untuk pergi tinggal di menara jam di bawah salib gereja untuk berdoa dan berpuasa dengan Alkitab dan buku nyanyian saya.


Pemerintah daerah memiliki tujuan utama menghancurkan, dengan paksa, Gereja Keselamatan. 

Mereka telah memberikan ancaman mereka kepada rekan kerja gereja melalui berbagai tingkat dan departemen. 

Jika kami menjaga gereja terhadap pembongkaran dengan segala upaya kami, pada akhirnya akan lebih buruk dari Gereja Sanjiang. 

(Saya mengerti betul bahwa jika [mereka] tidak melakukan hal ini, posisi mereka akan terancam). Menghadapi musuh yang kuat demikian ini, baik rekan kerja maupun saya tidak merasa yakin bahwa kami bisa mencegah pembongkaran terhadap salib gereja.


Bagi saya sendiri, saya mohon kepada Tuhan untuk memberikan saya kehendak seorang martir. 

Saya akan membutuhkannya terutama ketika pembongkaran salib gereja kami. 

Saya tidak bermaksud untuk menjadi martir bagi sebuah salib seberat 6-ton. Sebaliknya, sebagai seorang Kristen menghadapi ketidak-adilan, hati nurani saya mendesak saya untuk melakukan tugas saya. 

Saya ingin lebih memahami arti dari “Kristus memanggil saya untuk mati bagi-Nya.” 

Jika kemartiran atau kesengsaraan beberapa orang Kristen dapat membuat badai operasi pembongkaran ini reda dan semangat penegakan hukum menjadi kenyataan di berbagai bidang negara kita, semoga Tuhan mendukung saya dengan kokoh!

Adalah benar-benar sulit untuk memilih. Pertama-tama, saya memikirkan istri saya yang membawa saya menjadi percaya kepada Tuhan. 

Pada tahun yang sama, 1992, saya mengenalnya dan membaktikan diri kepada Tuhan. Dua puluh dua tahun telah berlalu dalam sekejap mata. Selain Tuhan Yesus yang mati di kayu salib bagi saya, orang yang kepadanya saya sangat berutang adalah dia. 

Bersama-sama, kami berdua bekerja keras, dan kami akhirnya memiliki rumah di Jl. 152 N. Shanglin yang kami masih miliki sampai sekarang. Bersama-sama, kami membesarkan seorang putri, yang kini kelas dua sekolah menengah. 

 Awalnya, kami berdua terlibat dalam bisnis pakaian. Pada tahun 2005, Tuhan memindahkan saya dan memanggil saya untuk melayani penuh waktu di Gereja Keselamatan Shuitou. 

Mulai dari tahun 2007, saya mulai melengkapi diri dan sebagian besar waktu saya belajar di mana-mana, dan semua pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh dia.


Sayangku, jika aku pergi meninggalkanmu, kau harus membesarkan puteri kita sendirian. 

Jika Allah mempersiapkan bagimu seorang suami dalam Kristus, ingat kau harus mematuhi-Nya dan menjalani kehidupan yang baik dengan mengandalkan Tuhan. 

Ayah dan ibu saya belum Kristen, dan mereka adalah beban terbesar saya. Setelah lulus dari sekolah menengah, aku berada jauh dari rumah selama bertahun-tahun dan tidak melakukan kewajiban sebagai anak mereka. 

Saya ingin kau mengunjungi mereka dari waktu ke waktu ketika kau punya waktu setelah berdoa.


Yilin, karena ini adalah pertama kalinya saya menjadi seorang ayah, saya tidak punya banyak pengalaman. 

Ketika kau bertumbuh besar, saya gagal untuk memberikan cukup banyak waktu untuk membimbingmu. 

Meskipun [papa] mendisiplinkan kamu karena sayang, [papa] tidak memiliki metode yang benar. 

Dan kadang-kadang, [papa] memukul dan memarahimu karena amarah. Hatimu tentu terluka. [Papa] harap kau bisa secara bertahap memahami [papa]. 

Anakku sayang, mengingat kondisi saat ini, kau harus belajar keras di usiamu sehingga kau dapat beroleh kesempatan yang lebih baik dalam menemukan pijakan di masyarakat dan kau akan memiliki kesempatan yang lebih baik dalam bersaksi bagi Yesus. 

Jika [papa] tidak bisa lagi memberikan arahan di masa mendatang, harap ingat disiplin diri. 

Hidup ini sangat sulit bagi Ibu, dan kecerdasan emosionalmu seharusnyalah sangat tinggi. [Papa] yakin kau akan melakukan tugas baktimu dengan baik karena [papa] memiliki kepercayaan dalam dirimu. Jangan mengeluh tentang Tuhan. 

Dia siap untuk membantumu, dan kau harus ingat untuk mencari pertolongan-Nya kapanpun kau membutuhkan Dia.


Rekan-rekan sekerja yang saya kasihi, di tengah-tengah situasi buruk saat ini, ingatlah kalian harus bersatu dalam Tuhan sebagai satu kesatuan, saling mengasihi satu dengan yang lain, dan membantu orang-orang yang membutuhkan. 

Jangan jatuh ke dalam perangkap setan dengan saling menyerang satu sama lain. Sebaliknya, cobalah untuk saling memaafkan dan saling memahami dalam kasih salib. (Kasih ini lebih dari apa yang bisa kita pahami dalam keadaan biasa).


Kerabat dan teman-teman yang saya kasihi, syukur kepada Tuhan bahwa kalian semua ada dalam hidup saya; kalian telah membawa begitu banyak hal yang indah dalam hidup saya, yang tanpa itu akan hambar dan sepi adanya. 

Digerakkan oleh Tuhan, saya mulai menulis kemarin sore. Sampai saat ini ketika saya masih menulis, saya sudah mati. Kerabat dan teman-teman yang mengenal saya tahu bahwa saya seorang pria takut mati, dan saya hidup dalam ketidak-beranian dan saya tidak memiliki pendapat saya sendiri. 

Meskipun “hal yang paling sulit dalam hidup adalah kematian,” cinta yang mengalir dari darah di kayu salib Yesus lebih kuat daripada kematian. Terima kasih Tuhan untuk menguatkan saya dengan cinta ini! 

Saya berharap bahwa dalam kerajaan yang mulia saya akan dapat melihat kalian semua. Ingatlah bahwa Yesus mengasihi kalian dan juga saya. Semoga Allah meberkati kalian semua!


Hamba Allah yang rendah: Zhan Yingsheng

Selesai menulis di Gereja Keselamatan, 17 Juli 2014.
——-
Sebagai bentuk doa dan solidaritas bagi umat Kristen di Provinsi Zhejiang pada khususnya dan di negara Tiongkok pada umumnya, umat Kristen Indonesia dapat menyampaikan keprihatinannya melalui perwakilan negara Tiongkok di Indonesia: 
Konsulat Tiongkok di Surabaya:
Alamat : Jl. Mayjend. Soengkono No. 105 Surabaya
Telp. (031) 5675825
Fax. (031) 5674667

Email: chinaconsul_sur@mfa.gov.cn
Harap menyampaikan bentuk keprihatinan secara santun dan langsung pada pokok permasalahan. Untuk pengiriman email, dapat menggunakan format berikut ini: 
[alamat email penerima]    chinaconsul_sur@mfa.gov.cn
[subject/judul]                  Pembongkaran gereja di Provinsi Zhejiang
[isi email]

Yth., Konsulat Jendral Tiongkok
Jl. Mayjend. Soengkono No. 105 Surabaya

Dengan hormat,

Setelah mempelajari perkembangan umat Kristen di Provinsi Zhejiang saya menyampaikan keprihatinan ini kepada Anda untuk maksud supaya diteruskan kepada pemerintah di negara Tiongkok, bahwa kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia dan pemerintah perlu menjaga hak-hak itu bagi warga negaranya.
Saya memohon dengan sangat supaya pemerintah Tiongkok, c.q., pemerintah daerah di Provinsi Zhejiang, untuk menghentikan pembongkaran gereja dan penurunan salib-salib yang menyinggung perasaan umat Kristen, tidak hanya di Tiongkok tapi juga di negara-negara lainnya.
Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.

Hormat saya,
[nama]

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 17 Februari 2016

Pemerintah Tiongkok Akan Hancurkan Gereja Demi Percantik Kota

- 0 komentar

Sekitar selusin gereja ilegal yang terletak di Wenling, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, akan segera dihancurkan sebelum 1 September mendatang guna “mempercantik” kota.


Seperti dilansir Global Times, total ada 15 gereja yang diminta segera dihancurkan atau dikosongkan. Pemerintah memberi mereka waktu 15 hari untuk melakukannya, seperti tertulis dalam surat pemberitahuan dari Biro Sumberdaya Lahan yang dimuat Wenling Daily, 15 Agustus lalu.



Pemerintah mengatakan, beberapa gereja itu akan dihancurkan secara total, termasuk gereja empat lantai di desa Baishanjie. Sementara itu, ada beberapa gereja yang hanya akan dihancurkan sebagian, seperti asramanya atau gudangnya saja.



Pemerintah menambahkan bahwa sebelumnya mereka telah memerintahkan agar gereja-gereja itu segera merobohkan bangunan ilegal mereka, tapi para pengelola ataupun pemiliknya menolak untuk melakukan hal tersebut.



Tujuan penghancuran gereja-gereja itu, menurut pemerintah, adalah untuk “mempercantik” kota. Banyak gereja yang sudah dirobohkan dan lebih dari 1.200 salib telah dicopot dari berbagai bangunan.
Sebelumnya pemerintah Tiongkok mengeluarkan peraturan larangan gereja memasang salib, larangan ini berlaku pula untuk gereja Protestan dan Katolik. Pemerintah menghimbau masyarakat agar tidak ada simbol agama yang tampil lebih menonjol di negara tersebut.



Sejak awal 2014, petugas Provinsi Zhejiang telah merubuhkan banyak salib di lebih dari 400 gereja. Tindakan pemerintah provinsi itu kadang menimbulkan bentrok dengan jemaat. Petugas kemudian mengatakan, salib melanggar peraturan pembangunan.



Pada Maret lalu, seorang pendeta yang menentang kebijakan pemerintah divonis penjara selama setahun atas tuduhan “mengumpulkan orang untuk mengganggu ketertiban sosial”. Para pendukungnya mengecam keputusan yang mereka klaim telah dimanipulasi itu.



Sejak tahun 1980-an, setelah Beijing melonggarkan kendali atas agama, Kristen berkembang pesat. Angka resmi menunjukkan umat Kristiani di Tiongkok mencapai 23 juta, namun penghitungan independen menyatakan jumlahnya mencapai 100 juta.

Agustus lalu, para pastor dan pendeta dipanggil ke Beijing, diwanti-wanti agar keyakinan Kristen harus "beradaptasi dengan Tiongkok" dan bebas dari pengaruh asing, cara halus Beijing untuk mengatakan bahwa agama harus tunduk pada Partai Komunis. 

 
Pengekangan tidak hanya dilakukan Tiongkok terhadap pemeluk Kristen. Umat Islam di Xinjiang contohnya, dilarang berpuasa di bulan Ramadhan dan memperlihatkan identitas keislaman seperti berjilbab dan memanjangkan jenggot.


Sumber: disini
[Continue reading...]

Senin, 22 Februari 2016

Umat Muslim Palestina Bantu Renovasi Gereja Tempat Kelahiran Yesus

- 0 komentar
Sebuah tim ahli Palestina dan Internasional memimpin pemulihan terbesar gereja bersejarah setelah terbengkalai selama 600 tahun. Pembersihan dari debu yang tertimbun selama 600 tahun akhirnya dapat memancarkan kembali mosaik bergambar para tentara salib. Perbaikan struktur bangunan dimulai dari atap yang rapuh dan jendela akhirnya memunculkan harta karun seni yang tidak ternilai.
"Untuk pertama kalinya Anda dapat melihat, ketika Anda pergi, mosaik benar-benar megah dan indah dan unik di seluruh dunia," kata Ziad al-Bandak, yang memimpin komite Palestina yang bertanggung jawab atas restorasi.
Gereja Nativity terletak di Tepi Barat dibangun oleh Santa Helena pada abad IV di atas gua yang dipercaya sebagai tempat Maria melahirkan Yesus Kristus. Gereja Nativity membutuhkan pemulihan untuk beberapa waktu sekarang, dan telah mengalami sejumlah insiden selama bertahun-tahun - termasuk Mei 2014, di mana kebakaran terjadi setelah lilin dinyalakan membakar tirai di gua gereja.
Gereja Nativity ini dihormati sebagai salah satu situs suci oleh umat Kristen dan beberapa sekte Muslim. Sekalipun Palestina mayoritas berpenduduk Muslim, namun mereka menganggap gereja itu sebagai harta yang berharga. Tempat itu bisa dijadikan sebagai destinasi wisata yang akan mengundang banyak turis.

Kepemilikan gereja dibagi oleh 3 denominasi Kristen yang berbeda yaitu Katolik Roma, Ortodoks Yunani dan Gereja Armenia. Ini sesuai perjanjian pada abad ke-19 bahwa ketiga gereja tersebut diberi tugas dan tanggung jawab untuk pemeliharaannya. Otoritas Palestina telah menyatakan akan membantu Katolik Roma, Ortodoks Yunani dan Gereja Armenia mendanai biaya restorasi.
Al-Bandak mengatakan gereja-gereja dari denominasi yang berbeda telah "sangat kooperatif" selama proses restorasi, yang diharapkan memerlukan tiga tahun untuk menyelesaikan, dan mencatat bahwa renovasi terjadi sudah dapat digambarkan sebagai "revolusioner."

Dia menambahkan bahwa ada tambahan $11.000.000 yang dibutuhkan dalam hal pendanaan, meskipun Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah berjanji untuk membantu dan berperan dalam penggalangan dana.

"Dia mengatakan kepada saya dari awal: Bahkan jika Anda tidak memiliki uang untuk maju, mulailah. Ini adalah tempat yang suci dan uang akan datang dengan sendirinya," Al-Bandak mengungkapkan.

Dia menambahkan: "Kami sangat bangga akan hal itu karena ketika kita melindungi warisan nasional kita, sejarah kita, kita melindungi masa depan kita."
Sumber : disini
              disini
[Continue reading...]

Selasa, 03 Mei 2016

Orang kepercayaan Santosa dan profil dan jejak kejahatannya yg banyak menimbulkan korban jiwa orang Kristen Poso.

- 0 komentar
Poso - Komandan Mujahidin Indonesia Timur Santoso memiliki orang kepercayaan, yakni Basri. Bersama Ali Komara, Basri selalu menempel alias berada di samping Santoso.

Dari sekian banyak pengikutnya, Santoso paling percaya dengan Basri. Siapa sebenarnya Basri?

Nama aslinya Mohammad Basri bin Baco Sampe alias Ayas alias Bagong alias Opa.  Dia adalah anak pertama dari empat bersaudara.

Selama tahun 2002 sampai 2006 Basri bergabung dengan Jamaah Islamiah (JI) Tanah Runtuh, Poso.

Dia ikut pelatihan militer ( Tadrib asykari) tahun 2003 masuk angkatan " UHUD II". Saat itu  peserta sekitar 15 orang yang dilatih oleh  Ustad MAHMUD. Adapun materi latihan adalah perang, menggunakan senjata api, merayap, roling  dan naik pohon pakai tali.


Dalam catatan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Basri pernah terlibat sejumlah tindak kejahatan. Antara lain:

a.  Penembakan Pendeta SUSIYANTI di sebuah Gereja Palu tahun 2003.

b. Pembunuhan terhadap seorang wanita kongkoli di Desa Maranata.

c. Perampokan toko emas Pasar Tua Palu tahun 2004.

d. Penembakan Gereja Emanuel tahun 2004.

e. Pembunuhan terhadap 3 siswi SMU Kristen Poso .

f. Pencurian dengan kekerasan/perampokan uang Pemda Poso di Kantor Pemda Poso tahun 2005.

g.  Peledakan bom di Desa Kauwa tahun 2005.

h. Peledakan di Lapangan Kasintuwu Poso tahun 2006.

i. Pembunuhan Kades Pinedapa.

j. Melawan petugas Kepolisian yang sedang melakukan tugas pada hari Kamis tanggal  22  Januari 2007 di Wilayah Kel. Gebangrejo, Kec. Poso Kota Kab. Poso Sulawesei Tengah.

Atas tindak kejahatannya tersebut, Basri mendapatkan Vonis selama 18 Tahun dan terakhir menjalani hukuman di Lapas Ampana.

Pada sekitar bulan April 2013 Basri melarikan diri dari Lapas Ampana. Dia kemudian pergi ke Bima dan menikahi Nurmi Binti Usman yang saat ini  ikut Basri bergabung dengan kelompok Santoso di Hutan Poso.

Basri bergabung dengan Santoso setelah kembali ke Poso dari Bima. Mereka bersembunyi di  pegunungan biru Poso Pesisir hingga sekarang.


Adapun keterlibatan Basri selama bergabung dengab MIT pimpinan Santosi antara lain:

1. Penembakan Mapolsek Poso Pesisir Utara Tgl 10 Juni 2014,

2. Bom di depan Pos Polmas Pantango Lemba Tgl 24 Feb 2014

3. Bom Pantango lemba (Bom Tangki seprot Hama) di Jalan tgl 25 Feb 2015,

4. Bom di DEWUA tgl 9 Okt 2014,

5. Penyerangan Mobil Taktis Brimob di Jl Tangkura tgl 7 Nop 2014,

7. Penculikan 2 warga di Sedoa tgl 15 Des 2014,

8. Penculikan 3 warga Tamadue

9. Pembunuhan warga di Taunca tgl 18 Sept 2014,

10. Pembunuhan/penggal 3  warga di Taunca tgl 16 Jan 2015,

11. Pembunuhan / penggal 3 warga Sausu Tgl 16-17 Sept 2015,

12. Penembakan  IPTU BRYAN.T(alm). Tgl 17 Agstus 2015.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriady mengatakan bahwa memang Basri ini memiliki rekam kejahatan masa lalu. "Dia pernah kami tangkap, kemudian ditahan tapi melarikan diri dari Lapas Ampana," kata Rudy kepada wartawan di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (7/4/2016).


sumber : disini

[Continue reading...]

Rabu, 17 Februari 2016

Pemerintah Tiongkok Larang Simbol Salib di Atap Gereja

- 0 komentar

BEIJING – Pemerintah Tiongkok, membuat peraturan baru yang menuai kontroversi. Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan larangan bagi tempat peribadatan untuk memasang simbol keagamaan. 

Dilaporkan CBS News, Jumat (8/5/2015), larangan ini berlaku pula untuk gereja Protestan dan Katolik. Pemerintah menghimbau masyarakat agar tidak ada simbol agama yang tampil lebih menonjol di negara tersebut.
Sejak awal 2014, petugas Provinsi Zhejiang telah merubuhkan banyak salib di lebih dari 400 gereja. Tindakan pemerintah provinsi itu kadang menimbulkan bentrok dengan jemaat. Petugas kemudian mengatakan, salib melanggar peraturan pembangunan.
Seorang arsitek dari Institut Desain Arsitektur Provinsi Zhejiang mengatakan salib yang berada di atas atap bangunan tidak diizinkan, karena dianggap kurang aman dalam peraturan tata kota. Bila ingin memasang salib, harus di bangunan, bukan di atap, serta tidak melebihi 10% muka gedung.
Seorang anggota organisasi gereja mengatakan peraturan ini hanya akal-akalan memberangus tanda salib. Organisasi gereja menilai, pesatnya pertumbuhan kelompok Kristen membuat Partai Komunis Tiongkok ketar-ketir.
“Pihak berwenang telah mengambil simbol penting agama ini. Dan ini berarti tidak ada manifestasi yang menonjol dari agama Kristen di ruang publik,” ujar seorang pendeta Tiongkok yang sekarang tinggal di Amerika Serikat, Zheng Leguo.
Sejak tahun 1980-an, setelah Beijing melonggarkan kendali atas agama, Kristen berkembang pesat. Angka resmi menunjukkan umat Kristiani di Tiongkok mencapai 23 juta, namun penghitungan independen menyatakan jumlahnya mencapai 100 juta.

Agustus lalu, para pastor dan pendeta dipanggil ke Beijing, diwanti-wanti agar keyakinan Kristen harus "beradaptasi dengan Tiongkok" dan bebas dari pengaruh asing, cara halus Beijing untuk mengatakan bahwa agama harus tunduk pada Partai Komunis.

Pengekangan tidak hanya dilakukan Tiongkok terhadap pemeluk Kristen. Umat Islam di Xinjiang contohnya, dilarang berpuasa di bulan Ramadhan dan memperlihatkan identitas keislaman seperti berjilbab dan memanjangkan jenggot.
Sumber :
disini
[Continue reading...]

Jumat, 21 Oktober 2016

Raja Muslim dari Bahrain, menyumbangkan lahan untuk bangun Gereja

- 0 komentar

Hamad bin Isa al Khalifa, yang merupakan raja negara Bahrain menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan gereja Koptik ke-2 di ibukota Manama, Bahrain. 

Hal ini disampaikan oleh imam Koptik Ortodoks, Pastor Royce George, yang menghadiri pelayanan pastoral di Bahrain.

Gedung gereja Koptik ini akan menjadi tempat ibadah bagi sekitar 1.500 keluarga Koptik yang tinggal di Bahrain dan Arab Saudi.

Sumbangan itu, katanya, merupakan realisasi dari ucapan Raja Hamad saat bertemu dengan Imam Royce di Mesir pada April 2016 silam. Sumbangan itu juga diakui sebagai dukungan untuk menciptakan ‘toleransi beragama’ yang semakin baik di Bahrain.

Tindakan menyumbangkan tanah ini bukan kali pertamanya dilakukan Raja Bahrain berkeyakinan Islam Sunni ini. 

Tahun 2013 lalu, dia juga telah menyumbangkan tanah seluas 9000 meter persegi untuk pembangunan Gereja Katolik di Kotamadya Awali.

Gereja Katolik yang dibangun tahun 2014 ini kemudian menjadi Katedral Katolik untuk kerajaan yang didedikasikan kepada istri raja Arabia.

Kendati begitu, tindakan kemurahan yang dilakukan Raja Hamad ini tetap dikritisi berbagai organisasi internasional. 

Mereka menuduh raja telah bertindak diskriminatif terhadap kaum mayoritas Syiah Bahrain.

Namun hingga berita ini diturunkan, tuduhan tersebut belum diketahui kebenarannya. Raja bahkan tidak memberikan klarifikasi terkait hal itu.

sumber: disini
[Continue reading...]

Sabtu, 30 April 2016

Andhra Pradesh: uskup Katolik diculik dan dipukuli selama berjam-jam 29/4/2016

- 0 komentar
                                          Mgr. Gallela Prasad

INDIA, Mgr. Gallela Prasad adalah uskup Cuddapah dan kembali dari distrik Kadapa, di mana ia merayakan Misa. Mobil IN yang sedang berjalan dihentikan oleh orang tak dikenal, yang menutup matanya dan memukuli sopir dan petinggi agama sepanjang malam. Telugu Federasi Gereja mengajukan keluhan dan meminta pihak berwenang untuk mendaftarkan kasus ini untuk "menjamin keamanan orang-orang Kristen."

Secunderabad (AsiaNews) - Komunitas Kristen dari Andhra Pradesh lagi diserang. Kali ini, salah satu pemimpin Gereja setempat telah ditargetkan: Mgr. Gallela Prasad, uskup dari keuskupan Cuddapah. Uskup itu diserang oleh para penyerang tak dikenal saat ia kembali dari Karunagari (di distrik Kadapa), di mana ia merayakan Misa. Federasi Gereja Telugu (FTC), badan tinggi berbagai denominasi Kristen di Amerika Andhra Pradesh dan Telangana, sangat mengutuk " kejam agresi "terhadap uskup Katolik.


Insiden ini terjadi pada tanggal 25 April, tapi itu dibuat publik kemarin. Hal ini dilaporkan oleh situs berita Matters India, mengutip pernyataan dari Uskup Agung Thumma Bala dari Hyderabad, ketua Federasi Kristen.


Uskup Agung mengatakan bahwa Mgr. Prasad diserang saat ia berada di dalam mobil, kembali dari Kadapa, sekitar 425 km sebelah selatan dari Hyderabad (ibukota Telangana). Mobil yang membawa uskup dihentikan oleh orang tak dikenal, yang ditutup matanya dengan agama dan sopir dan kemudian mengunci mereka di tempat yang asing. Di sini mereka dipukuli selama berjam-jam sepanjang malam.


Mgr. Bala mengatakan: "Sangat menakjubkan bahwa kekejaman kekerasan tersebut telah dilakukan terhadap seorang anggota senior komunitas minoritas." Presiden FTC telah mengutuk "serangan tanpa ampun terhadap seseorang yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk Tuhan dan untuk melayani orang miskin dan terpinggirkan." Uskup Agung kemudian meminta polisi dan pihak berwenang untuk mendaftarkan kasus ini dan menangkap mereka yang bertanggung jawab untuk "kejahatan keji ini, untuk menjamin keadilan dan keamanan bagi kaum minoritas dan melindungi kehidupan para pemimpin komunitas agama."


Agresi terhadap uskup Katolik bukanlah insiden pertama kekerasan terhadap umat Kristen di Andhra Pradesh, meskipun itu adalah pertama dilakukan terhadap tokoh agama. Untuk beberapa waktu minoritas Kristen telah menjadi target ekstrimis Hindu, yang pada 2014 juga menewaskan seorang pendeta Protestan.


Sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 13 April 2016

Yogyakarta Menjadi Tuan Rumah Asian Youth Day 2017

- 0 komentar


Semarang - Yogyakarta dipastikan menjadi tuan rumah Asian Youth Day yang digelar pada 30 Juli-6 Agustus 2017. Kepastian pertemuan kaum muda Katolik se-Asia itu disampaikan Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia Romo Pius Riana Prapdi saat jumpa pers di Wisma Uskup Kompleks Katedral, Semarang, Selasa, 15 Maret 2016.

“Acara itu akan dihadiri 1.500 orang dari perwakilan 29 negara Asia,” kata Pius Riana Prapdi.


Selain mempertemukan kaum muda lintas negara di Asia, acara itu juga diikuti 1.000 kaum muda Katolik Indonesia dari berbagai pulau dan keuskupan. “Kami berjumpa suka cita memperdalam imam,” kata Pius Riana Prapdi.


Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta membawa tema suka-cita dalam kebhinnekaan. Acara yang diikuti para kaum muda penggiat gereja Katolik itu akan memamerkan hidup dalam kebhinnekaan, agama, budaya, dan sosial.


Acara itu sebagai ajang perjumpaan kaum muda Katolik untuk meneguhkan dan mengimplementasikan kebhinnekaan tantangan hidup yang beragam. Menurut Pius, pertemuan itu secara khusus akan belajar memahami mempraktekkan hidup dalam kebhinnekaan, agama budaya, dan sosial di Indonesia.


Kaum muda Katolik lintas negara di Asia itu akan berefleksi dan menemukan nilai iman serta budaya. Kegiatan yang dilakukan juga menjalin dialog berkomunikasi dengan keanekaragaman. “Dengan pertukaran itu orang muda Katolik mampu memaknai hidup dan perubahan semakin cepat,” katanya.


Asian Youth Day 2017 yang digelar setiap tiga tahunnya ini merupakan yang ketujuh. Acara sebelumnya dilakukan di Korea Selatan pada 2014. Setelah diselenggarakan di Filipina, Hong Kong, India, Taiwan, dan Thailand.


Ketua panitia pengarah Asian Youth Day 2017, Romo Yohanes Dwi Harsanto, agenda pertemuan kaum muda Katolik tingkat Asia itu sengaja membedah moralitas hidup keberagamaan sebagai isu utama.


“Dalam hal ini peserta mempelajari Pancasila sebagai rule of live yang dipamerkan di forum itu,” kata Yohanes Dwi Harsanto.

Menurut dia, perbedaan keyakinan dalam satu keluarga di Indonesia akan menjadi studi kaum muda Katolik lintas negara Asia. Ia menjelaskan, perbedaan yang ada itu justru satu kekuatan untuk membangun bangsa. “Karena kaum muda menjadi penentu bagaimana negara, gereja, dan masyarakat maju,” katanya. 


sumber: disini
[Continue reading...]

Selasa, 12 April 2016

Gambar Satelit Tunjukkan Biara Kristen Tertua di Irak Dihancurkan ISIS

- 0 komentar
  Biara Santo Elijah berdiri di sebuah perbukitan di kota Mosul selama 1.400 tahun.

Gambar-gambar satelit menguatkan fakta bahwa biara Kristen tertua di Irak sudah dihancurkan oleh kelompok militan ISIS.

Biara Santo Elijah berdiri di sebuah perbukutan di Kota Mosul sejak 1.400 tahun lalu.

Namun, pengamat mengatakan berdasarkan gambar satelit yang diperoleh kantor berita AP biara itu sudah dihancurkan pada akhir 2014, tak lama setelah ISIS merebut kota di Irak utara tersebut.

Seorang pendeta Katolik yang tinggal di Mosul memperingatkan sejarah Kristen dihancurkan secara brutal.

"Kami melihatnya sebagai upaya untuk mengusir kami dari Irak, membasmi, dan mengakhiri keberadaan kami di tanah ini," tutur Pastor Paul Thabit Habib, yang kini tinggal di Irbil, wilayah yang dikuasai Kurdi.


ISIS menjadikan umat Kristen di Irak dan Suriah sebagai sasaran dengan menyita harta bendanya dan memaksa untuk pindah memeluk agama Islam serta membayar pajak khusus atau diusir ke luar.

Kelompok militan itu juga menghancurkan beberapa biara dan gereja termasuk situs-situs pra-Islam, seperti Nimrud, Hatra, dan Nineveh di Irak serta Palmyra di Suriah.

Biara Santo Elijah atau Deir Mar Elia diyakini dibangun oleh para pendeta Assyria pada abad ke-6 dan belakangan digunakan oleh sebuah ordo Katolik, Chaldean.

Tahun 1743, pasukan Persia memberi ultimatum kepada para biarawan di sana pindah agama menjadi Islam, namun mereka menolak dan sekitar 150 orang dibunuh.


sumber: disini
[Continue reading...]

Selasa, 17 Mei 2016

Martyr Hidup dari Albania Dimuliakan oleh Paus Francis; Paus ini tergerak setelah bertemu seorang imam dianiaya oleh rezim komunis

- 0 komentar

Romo Ernest Simoni, 89 tahun, adalah pastor Albania yang menghabiskan 28 tahun di penjara karena setia kepada Gereja selama rezim komunis.

Bulan lalu paus bertemu dengan pastor Simoni ini. "Inilah martir Albania," kata Paus ketika ia melihatnya. Paus pernah bertemu dengan pastor ini dua tahun lalu. Dan sekali lagi, dia merangkul dan menekan wajahnya ke martir hidup ini.

Waktu pertama kali bertemu tahun 2014 lalu di Tirana, Paus menangis ketika pastor Simoni bercerita tentang penyiksaan yang dideritanya karena menolak untuk menyangkal Kristus.

Waktu itu adalah tahun2 teror di bawah rezim komunis Albania, satu-satunya negara yg menyatakan "ateis" pada konstitusi, pada waktu itu. Selama 11 hari, pastor ini disiksa.

Penjaga memerintahkan rekan2 penghuni sel untuk mendapat pengakuannya. Sesama tahanan, mereka disuruh memprovokasinya sehingga dalam kemarahan ia akan mencela rezim komunis dan dengan demikian ada alasan utk menghukum mati.

Tapi yang keluar dari mulut pastor ini hanya pengampunan dan doa bagi mereka yang memenjarakannya. Dan hukuman mati pun diubah menjadi 25 tahun kerja paksa di tambang di Shkoder.

"Semuanya dimulai pada malam Natal tahun 1963 ketika saya ditangkap karena menjadi 'imam biasa,' dibawa ke sel isolasi, disiksa dan dihukum mati," kata dia.

Baru pd 1990 dia dibebaskan bersama runtuhnya rezim komunis Albania. Sejak itu ia aktif lagi dlm kehidupan pastoral, berkeliling ke desa2, merayakan misa dan mendengarkan pengakuan dosa...

Semangat penginjilannya tetap membara pd usianya yg mendekati 90 tahun. 

Semoga kita dpt meniru teladannya... Amin. 

Sumber: disini
              disini
[Continue reading...]

Rabu, 25 Mei 2016

Gracia Indri Sedih Pisah Rumah dengan Suaminya

- 0 komentar

Pasangan pengantin baru David Noah dan Gracia Indri mengaku lega telah menjalani prosesi pemberkatan pernikahan di Gereja Katedral Santo Petrus, Jalan Merdeka, Minggu (28/12/2014).

JAKARTA - Rumah tangga Gracia Indri dengan David Kurnia Albert  Dorfelsaat ini memang diambang kehancuran.
 
Sebab, keduanya memilih pisah rumah demi mencari solusi permasalahan yang ada dalam rumah tangganya.

Bagi Gracia, pisah rumah dengan David NOAHadalah solusi yang terbaik, bahkan ia bersyukur bisa mengalami masa sulit seperti ini dengan David.

"Kami walaupun pisah rumah, kami punya komunikasi yang baik, kami lagi intropeksi masing-masing apa yang kurang, apa yang salah dalam waktu dekat ini, ini adalah waktu tenang, bahwa kami makasih banget sama masa sulit ini. 

Intinya adalah, saya tidak akan menceritakan masalahanya apa, kami berdua lagi ada masalah. Dan kami lagi cari solusi dari masalah kami berdua," tambahnya.

Sementara itu, dikatakan Grace, permasalahan ini cukup membuat ditrinya sedih, begitupun dengan keluarganya.

"Semua sedih, bersyukur banget masih kerja, masih syuting, bisa ketemu sama teman-teman. Pokoknya doain aja. 

Dan kami berkomunikasi dengan sangat-sangat baik," tambahnya.

sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger